Indonesia Port Corporation (IPC)
Pelabuhan Tanjung Priok. Pelindo II gandeng
Mitsui, NYK dan PSA untuk operasikan New Priok
Bisnis
Bisnis.com,
JAKARTA-- PT Pelabuhan Indonesia II / IPC, menggandeng
tiga operator angkutan laut global untuk bekerjasama dalam pengerjaan
konstruksi dan pengoperasian terminal petikemas baru atau New Priok di
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sekretaris Perusahaan Pelindo II, Rima Novianti, mengatakan ketiga operator angkutan laut global itu yakni Mitsui & Co, Ltd, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dan PSA International Pte Ltd .
Sekretaris Perusahaan Pelindo II, Rima Novianti, mengatakan ketiga operator angkutan laut global itu yakni Mitsui & Co, Ltd, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line) dan PSA International Pte Ltd .
Untuk
pengembangan efisiensi pelabuhan, trading house asal jepang Mitsui menggandeng
Portek International. Sedangkan Operator Pelabuhan asal Singapura (PSA)
berpartisipasi terhadap desain, konstruksi, dan operasional NPCT1, yang
merupakan proyek pertamanya di Indonesia. Dan, NYK line bertanggung jawab untuk
meningkatkan pelayanan melalui “creative solutions” untuk jangka panjang.
00“Kerjasama tersebut, yakni terminal baru ini nantinya akan dikembangkan dan dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT New Priok Container Terminal One atau NPCT1,”ujarnya, hari ini, Sabtu (20/12/2014).
Rima mengatakan, Terminal 1 New Priok memiliki panjang dermaga 850 meter dan kedalaman -16 low water spring (LWs) dengan kapasitas dapat menangani peti kemas sebanyak 1,5 juta twentyfoot equivalent units (TEUs) pertahun. “Terminal baru ini dapat mengakomodir kapal kontener dengan ukuran super besar,”.
NPCT1 juga akan melakukan pengurangan emisi karbon, konservasi energy dan aktivitas lingkungan berkonsep green terminal dengan mengeksplorasi penggunaan fasilitas ramah lingkungan seperti cold ironing.
00“Kerjasama tersebut, yakni terminal baru ini nantinya akan dikembangkan dan dioperasikan oleh perusahaan baru bernama PT New Priok Container Terminal One atau NPCT1,”ujarnya, hari ini, Sabtu (20/12/2014).
Rima mengatakan, Terminal 1 New Priok memiliki panjang dermaga 850 meter dan kedalaman -16 low water spring (LWs) dengan kapasitas dapat menangani peti kemas sebanyak 1,5 juta twentyfoot equivalent units (TEUs) pertahun. “Terminal baru ini dapat mengakomodir kapal kontener dengan ukuran super besar,”.
NPCT1 juga akan melakukan pengurangan emisi karbon, konservasi energy dan aktivitas lingkungan berkonsep green terminal dengan mengeksplorasi penggunaan fasilitas ramah lingkungan seperti cold ironing.
Dia mengatakan, partisipasi Mitusi dalam pengoperasian
dan pengerjaan konstruksi New Priok cukup besar dimana Mitsui dapat terlibat
dalam proyek infrastruktur logistik dengan memanfaatkan pengetahuan dan
keahliannya yang dimiliki bagi pengembangan dan pengelolaan proyek
tersebut.
Disisi lain, kata Rima, PSA bangga mendapat kesempatan berpartisipasi dalam pengerjaan desain, konstruksi dan operasional NPCT1 sebagai proyek pertamanya di Indonesia. Begitupundengan NYK Group yang akan terus meningkatkan jaringan global container terminalnya dan memberi layanan terbaik dengan memanfaatkan creative solution untuk jangka panjang.
Disisi lain, kata Rima, PSA bangga mendapat kesempatan berpartisipasi dalam pengerjaan desain, konstruksi dan operasional NPCT1 sebagai proyek pertamanya di Indonesia. Begitupundengan NYK Group yang akan terus meningkatkan jaringan global container terminalnya dan memberi layanan terbaik dengan memanfaatkan creative solution untuk jangka panjang.
Tentang PELINDO II
PT
(Persero) Pelabuhan Indonesia II (PELINDO II) adalah perusahaan milik negara,
yang beroperasi 12 pelabuhan terbesar di Indonesia di 10 provinsi. Ini termasuk
Tanjung Priok, yang terbesar dan tersibuk pelabuhan di Indonesia. Selain itu
PELINDO II memiliki anak perusahaan dan afiliasi seperti PT. Jakarta
International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja (TPK), PT.
Electronic Data Interchange, PT. Rumah Sakit Pelabuhan dan PT. Multi Terminal
Indonesia.
Penanganan
95 juta ton kargo dan kapal untuk lebih dari 57.000 kapal tahun lalu. PT.
PELINDO II memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan bisnisnya di
masa depan.
IPC Resmi Terima Perpres Pembangunan dan Pengoperasian New Priok Port
New
Priok akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok kurang lebih 13 juta
twenty-foot equivalent units (TEUs) kontainer.
Jakarta, 23 April 2012 – IPC (PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero)) secara resmi menerima salinan Peraturan Presiden (Perpres) untuk
membangun dan mengoperasikan Pelabuhan Kalibaru (New Priok Port) di kawasan
Tanjung Priok, Jakarta Utara. Memenuhi mandat Perpres No 36 Tahun 2012 yang ditandatangani
Presiden pada 5 April 2012 tersebut, IPC menanamkan investasi hingga Rp22,66
triliun (US$ 2,47 miliar) untuk pembangunan New Priok tahap 1.
Terminal kontainer pertama, dari
pembangunan tahap 1, ditargetkan beroperasi pada tahun 2014. New Priok akan
memastikan Indonesia masuk ke dalam daftar negara-negara dengan jasa
kepelabuhanan berskala internasional. Perpres No. 36 Tahun 2012 tentang
Penugasan kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk Membangun dan
Mengoperasikan New Priok Port ini meminta IPC mengajukan Rencana Pembangunan
dan Pengoperasian New Priok Port yang terdiri atas dokumen teknis, finansial,
dan hukum dalam waktu 1 bulan sejak Perpres tersebut diundangkan. Direktur
Utama IPC, RJ. Lino mengatakan, “IPC sangat antusias.
Perpres ini menjadi tantangan bagi IPC
untuk mewujudkan mimpi Indonesia memiliki pelabuhan yang sangat membanggakan.
Dengan keluarnya Perpres ini, persiapan pembangunan New Priok Port sudah dapat
kami mulai. Dokumen-dokumen yang diminta, kami telah sampaikan kepada
Pemerintah pada hari Jumat, 20 April 2012. Setelah semua dokumen disetujui,
kami segera lanjutkan finalisasi.
” Rencana induk pembangunan New Priok
tahap 1, terdiri dari tiga container terminal serta dua terminal
bahan bakar minyak dan gas. Pelabuhan ini
didesain dengan kedalaman draft hingga
-20 mLWS dengan tahap pertama akan dilakukan pengerukan sedalam
-16 mLWS, dan alur pelayaran dua arah selebar hampir 300 meter untuk
mempercepat arus kedatangan dan keberangkatan kapal. Pada tahap 1 ini, pelabuhan
akan dibangun di atas lahan seluas 195 hektar dengan panjang dermaga 4.000
meter dan mampu menampung kontainer hingga 4,5 juta TEUs. Seperti
disebutkan sebelumnya, terminal pertama pembangunan tahap 1 ditargetkan mulai
beroperasi pada tahun 2014.
Pemancangan tiang pertama (ground
breaking) rencananya akan dilakukan pada Juli mendatang. Keseluruhan
pembangunan New Priok Port akan selesai pada tahun 2023 dan memiliki total
kapasitas hingga 13 juta TEUs.
Dapat dipastikan bahwa keberadaan New Priok
Port akan mampu mendorong penguatan dan efisiensi mata rantai logistik
nasional sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Dan perlu dicatat, ini adalah
pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia.
Pembangunan pelabuhan bersumber dan diusahakan
sendiri oleh perusahaan, termasuk alternatif melalui pinjaman nasional dan
internasional, dukungan investasi lain dari mitra strategis, dan lainnya
.
Dengan demikian, tingkat produktivitas
pelabuhan ditargetkan berada di level setaraf dengan pelabuhan internasional
lain di dunia, dengan kemampuan menerima kapal-kapal kontainer terbesar yang
saat ini ada maupun di masa mendatang. New Priok Port akan memfasilitasi
kapal-kapal besar seukuran EEE Class** untuk bisa masuk langsung ke
Indonesia tanpa perlu transhipment*** di negara lain.
Dengan demikian, IPC dapat membantu
para pelaku usaha dalam menekan biaya transportasi dan logistik, yang pada
akhirnya akan menggerakkan perdagangan serta perekonomian di Indonesia. “Better
services, more trade, lower transport cost,” tegas Lino.
Note : ** Kapal dengan kapasitas mengangkut hingga
18.000 TEUs kontainer.
*** Memindahkan muatan ke kapal lain, yang
lebih besar/kecil.
Siap Siap Tahun Depan Pelabuhan Priok Kedatangan 10 Juta Teus
Kontainer
Home » Berita Terkini »
pusat
Detik.com, Arus kedatangan kontainer (petikemas) ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dari tahun ke tahun terus meningkat. Dikutip dari catatan akhir tahun PT Pelindo II (Persero) atau IPC, Selasa (29/12/2014), pada 2013 petikemas yang masuk mencapai 5,89 juta TEUs, di mana 2,2 juta TEUs adalah petikemas luar negeri dan 3,6 juta TEUs petikemas domestik. Sementara tahun ini, sampai kuartal II-2014 sudah ada 4,7 juta TEUs petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Hingga akhir tahun, jumlahnya diperkirakan melebihi realisasi 2013. Sedangkan pada 2015, kedatangan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok diperkirakan mencapai 10 Juta TEUs. "Tahun 2009 itu 3,6 juta TEUs dan 2015 menjadi 10 juta TEUs," ungkap Dirut IPC RJ Lino dalam keterangan tertulisnya.
Detik.com, Arus kedatangan kontainer (petikemas) ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dari tahun ke tahun terus meningkat. Dikutip dari catatan akhir tahun PT Pelindo II (Persero) atau IPC, Selasa (29/12/2014), pada 2013 petikemas yang masuk mencapai 5,89 juta TEUs, di mana 2,2 juta TEUs adalah petikemas luar negeri dan 3,6 juta TEUs petikemas domestik. Sementara tahun ini, sampai kuartal II-2014 sudah ada 4,7 juta TEUs petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Hingga akhir tahun, jumlahnya diperkirakan melebihi realisasi 2013. Sedangkan pada 2015, kedatangan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok diperkirakan mencapai 10 Juta TEUs. "Tahun 2009 itu 3,6 juta TEUs dan 2015 menjadi 10 juta TEUs," ungkap Dirut IPC RJ Lino dalam keterangan tertulisnya.
Gandeng Tiga
Operator Global, Pelindo II/IPC Dirikan PT New Priok Container Terminal One
(NPCT1)
|
Written by Administrator
|
Tuesday, 23 December 2014 08:32
|
(maritimedia.com) - JAKARTA -
Indonesia Por Corporation (IPC) atau Pelindo II berkolaborasi dengan tiga operator
angkutan laut global Mitsui, Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK Line), dan
PSA International (PSA) untuk proyek konstruksi dan pengoperasian terminal
baru di Pelabuhan Tanjung Priok.
Terminal ini nantinya memiliki
kapasitas tahunan sebesar 1,5 juta teu, dan dioperasikan oleh perusahaan baru
bernama PT New Priok Container Terminal One atau NPCT1.
Difasilitasi dengan dermaga
sepanjang 850 meter dan kedalaman 16m, NPCT1 dapat mengakomodir kapal
kontener dengan ukuran super besar. NPCT1 memiliki konsep green terminal
dengan melakukan pengurangan emisi dan penghematan energi menggunakan
fasilitas ramah lingkungan seperti cold ironing.
Untuk pengembangan efisiensi
pelabuhan, trading house asal jepang Mitsui menggandeng Portek International.
Sedangkan Operator Pelabuhan asal Singapura (PSA) berpartisipasi terhadap
desain, konstruksi, dan operasional NPCT1, yang merupakan proyek pertamanya
di Indonesia. Dan, NYK line bertanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan
melalui “creative solutions” untuk jangka panjang.
|
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon